Bawang daun Nama Latin: Allium fistulosum L.
Nama Inggris: Welsh onion
Famili : LILIACEAE
1. Cultivar
Rp (Lokal Cipanas), Fragrant, Miranda, Freda, Lorie, Linda
2. Pembibitan dengan Persemaian
Benih disemaikan dalam bedengan dengan lebar 100-120 cm dan panjang lahan. Tanah diolah sedalam 30 cm campur pupuk kandang yang telah diayak sebanyak 2 kg/m.
Bedengan diberi atap plastik bening setinggi 100- 150 cm di sisi Timur dan 60-80 cm di sisi Barat.
Benih ditaburkan di dalam larikan melintang sedalam 1 cm dengan jarak antar larikan 10 cm.
Tutup dengan daun pisang/karung goni basah.
Setelah berkecambah penutup dibuka.
Penyiraman setiap hari.
Tanaman dipupuk dengan pupuk daun sebanyak 1/3 - 1/2 dosis anjuran dengan cara semprot (umur 1 bulan).
Bibit berumur 2 bulan dengan ketinggian 10-15 cm
siap dipindah tanamkan.
Pembibitan dari Anakan
Rumpun yang akan dijadikan bibit berumur 2,5
bulan dan sehat.
Rumpun dibongkar bersama akarnya, bersihkan
tanah yang menempel dan akar/daun tua.
Pisahkan rumpun sehingga didapatkan beberapa
rumpun baru yang terdiri atas 1-3 anakan.
Buang sebagian daun.
Bibit disimpan di tempat lembab dan teduh selama
5-7 hari.
3. Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan dilakukan 15-30 hari sebelum
tanam.
Pembedengan untuk tanah sawah/tanah darat
(lahan kering):
a) Bersihkan areal dari gulma dan batu/kerikil.
b) Olah tanah sedalam 30-40 cm hingga gembur.
c) Buat parit untuk pemasukan dan pengeluaran
air.
d) Buat bedengan selebar 80-100 cm, tinggi 30 cm
dengan lebar antar bedengan 25-30 cm.
e) Campur merata dengan tanah, 10-15 ton/ha
pupuk kandang dan ratakan permukaan
bedengan.
Pengapuran dilakukan jika tanah ber-pH < 6.5
dengan 1-2 ton/ha kapur dolomit dicampur merata
dengan tanah pada kedalaman 30 cm.
Perkiraan dosis dan waktu aplikasi pemupukan
disajikan pada Tabel 1.
4. Penanaman
Biasanya ditanaman dengan pola tanam tumpang
sari.
Bibit ditanam di antara tanaman utama yang
berumur lebih panjang dari bawang daun.
Sebelum kanopi tanaman utama saling menutup,
bawang daun harus sudah dipanen.
Sistem tumpang sari yang sekarang banyak
ditanam adalah dengan tanaman cabe, wortel
dan sayuran daun lain.
Waktu tanam terbaik awal musim hujan (Oktober)
atau awal kemarau (Maret).
Lubang tanam dibuat pada jarak 20 x 20 cm
sedalam 10 cm.
Sebelum penanaman, bibit dari persemaian
dicabut dengan hati-hati, sebagian akar dan daun
dipotong.
Sebagian akar dari bibit dari rumpun induk juga
dibuang.
Rendam dalam larutan fungisida konsentrasi rendah
(30-50 prosen dari dosis anjuran) selama 10-15 menit.
Tanam bibit dalam lubang dan padatkan tanah di
sekitar pangkal bibit pelan-pelan.
5. Pemeliharaan
Penyulaman paling lama 15 hari setelah tanam.
Gulma disiangi dua kali, yaitu umur 3-4 minggu dan
6 minggu dengan cangkul/kored.
Pembubunan bagian dasar tunas selama 4 minggu
sebelum panen
Potong tangkai bunga dan daun tua untuk
merangsang pertumbuhan anakan.
Siram 2 kali sehari
Tidak boleh becek/terlalu basah.
Penyemprotan pestisida gunakan jika perlu /jika
sudah ada tanda-tanda awal munculnya hama
dan penyakit.
Hama dan Penyakit
Ulat bawang/ulat grayak (Spodoptera exiqua Hbn.)
Pengendalian: cara pergiliran tanaman dengan
tanaman bukan Liliaceae dan pengendalian kimia
dengan Hostathion 40 EC, Orthene 75 SP, Cascade
50 EC atau dengan perangkap ngengat.
Ulat tanah (Agrotis ypsilon Hufn.) Pengendalian
mekanis: mengumpulkan ulat di malam hari,
menjaga kebersihan kebun dan pergiliran tanaman
dengan tanaman bukan Liliaceae. Pengendalian
kimia: umpan beracun yang dipasang di malam
hari berupa campuran 250 gram Dipterex 95 Sl 125,
10 kg dedak dan 0,5 gram gula merah dan
dilarutkan dalam 10 liter air; Insektisida berupa
Dursban 20 EC atau Hostahion 40 EC.
Thrips/kutu loncat/kemeri (Thrips tabbaci Lind.)
Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliaceae;
menanam secara serempak; memasang
perangkap serangga berupa kertas/dengan
insektisida Mesurol 50 WP.
Bercak ungu (Alternaria porri (Ell.) Cif.)
Pengendalian: cara perbaikan tata air tanah,
pergiliran tanaman dengan tanaman bukan
Liliaceae dan menggunakan bibit sehat. Fungisida
yang digunakan adalah Antracol 70 WP, Dithane M-
45, Orthocide 50 WP atau Difolatan 4F.
Busuk daun/embun tepung (Peronospora destructor
(Berk.) Casp) Pengendalian: menggunakan
benih/bibit sehat, rotasi tanaman dengan tanaman
bukan Liliaceae dan fungisida Dithane M-45,
Antracol 70 WP atau Daconil 75 SP.
Busuk leher batang (Bortrytis allii Munn.)
Gejala: leher batang menjadi lunak, berwarna
kelabu, bentuknya menjadi bengkok dan busuk.
Pengendalian: pergiliran tanaman bukan Liliacea,
penggunaan benih/bibit sehat, meningkatkan
kebersihan kebun dan tanaman dan fungisida
Dithane M-45 atau Daconil 75 WP.
Antraknose (Collectotrichum gleosporiodes Penz.)
Gejala: daun bawah rebah, pangkal daun
mengecil dan tanaman mati mendadak.
Pengendalian: menggunakan bibit/benih sehat,
perbaikan tata air, rotasi tanaman dengan
tanaman bukan Liliaceae, mencabut tanaman
yang sakit dan fungisida Antracol 70 WP dan
Daconil 75 WP.
6. Panen
Umur Panen 2,5 bulan setelah tanam.
Jumlah anakan maksimal (7-10 anakan), beberapa
daun menguning.
Seluruh rumpun dibongkar dengan cangkul/kored di
sore hari/pagi hari.
Bersihkan akar dari tanah yang berlebihan.
Saturday, April 3, 2010
Home »
Tanaman Sayur
»
BUDIDAYA BAWANG DAUN
BUDIDAYA BAWANG DAUN
Saturday, April 3, 2010